Jogja (Antara Jogja) - Media massa harus netral dalam memberitakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2014, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Pemberitaan media massa seharusnya tidak memihak pada salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden," katanya di Yogyakarta, Kamis, menanggapi penyegelan Kantor TVOne Biro Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) oleh massa PDI Perjuangan.
Penyegelan dilakukan Rabu (2/7) malam terkait dengan pemberitaan TVOne yang menyebutkan PDI Perjuangan memiliki hubungan erat dengan partai komunis.
Menurut Sultan, hal itu merupakan dampak dari pemberitaan media massa yang memihak salah satu pasangan capres dan cawapres. Namun, aksi tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi.
"Media massa itu jangan memihak karena dilihat publik yang berbeda-beda. Saat ini sepertinya tidak ada lagi TVOne atau MetroTV, yang ada PrabowoTV dan JokowiTV," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Ia mengatakan netralitas media massa penting di tengah persaingan ketat antara dua pasangan capres dan cawapres menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
"Pemberitaan media massa jangan menyudutkan salah satu pasangan capres dan cawapres. Media massa harus menjaga netralitas dalam pemberitaan terutama menjelang pencoblosan," kata Sultan.
(B015)
Berita Lainnya
Konten kreator Indonesia rambah jaringan di forum jalur sutra
Rabu, 17 April 2024 7:08 Wib
MotoGP: Pemilik F1 Liberty Media akuisisi MotoGP
Selasa, 2 April 2024 12:11 Wib
Anak rentan terkena radang telinga tengah
Minggu, 31 Maret 2024 14:32 Wib
Dokter: Pembesaran amandel faktor risiko anak terkena radang telinga
Jumat, 29 Maret 2024 11:36 Wib
Jangan sembarangan beri obat tetes telinga anak
Jumat, 29 Maret 2024 4:33 Wib
ANTARA jadi mitra media resmi IBL
Jumat, 22 Maret 2024 11:36 Wib
Medsos untuk berdagang salahi regulasi, tegas legislator
Jumat, 15 Maret 2024 2:42 Wib
Modest fashion Indonesia ditampilkam di MUFFEST Media Viewing
Sabtu, 2 Maret 2024 7:43 Wib