Perajin batik Giriloyo pertahankan penggunaan pewarna alami

id perajin batik giriloyo

Perajin batik Giriloyo pertahankan penggunaan pewarna alami

Perajin batik tulis tradisional di Giriloyo, Kabupaten Bantul (Foto Antara/Sidik)

Jogja (Antara Jogja) - Para perajin batik tulis di Giriloyo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih mempertahankan penggunaan bahan pewarna alami yang ada di wilayah setempat.

Ketua Paguyuban Perajin Batik Tulis Giriloyo Nur Ahmadi di Yogyakarta, Selasa, mengatakan sudah menjadi kesepakatan bahwa para perajin batik tulis tetap menggunakan pewarna alami dalam proses produksi batik mereka.

"Kami dulu hanya memproduksi kain batik tulis dengan berbagai macam motif dan warna. Motif tradisional seperti sido asih, wahyu tumurun, sekar jagad, dan macam-macam motif lain, terus diproduksi dan dikembangkan," katanya.

Menurut dia, perajin kini juga mulai fokus mengembangkan motif kontemporer seperti dedaunan, tumbuhan, binatang, bunga yang dikombinasikan dengan motif-motif tradisional.

"Kami melihat selera pasar terhadap batik tulis cukup besar, namun harganya yang cukup tinggi harus disiasati dengan membuat produk yang berkualitas, namun bisa terjangkau. Strategi lain untuk memenangkan persaingan pasar adalah mulai memproduksi pakaian jadi dari batik tulis ini," katanya.

Selain itu, kata Nur Ahmadi, pihaknya juga memproduksi selendang, syal, sajadah taplak, dan produk batik lain sesuai pesanan pelanggan.

Pihaknya memiliki pelanggan di Jakarta yang setiap bulan memesan pakaian.

"Para perajin selama ini masih mengandalkan `showroom` milik mereka di Giriloyo untuk memasarkan produk kerajianan batik tulisnya, dan kini mulai mencoba pemasaran secara `online`. Kami juga kerap mengikuti pameran di Yogyakarta, Jakarta, dan menyebar brosur," katanya.

Menurut dia, saat ini ada 12 kelompok perajin batik tulis di Giriloyo, dan setiap kelompok jumlah anggotanya antara 30 hingga 40 perajin.

(H008)
Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024