BMKG : kabut asap selimuti Sumbar kian pekat

id bmkg kabut asap

BMKG : kabut asap selimuti Sumbar kian pekat

ilustrasi kabut asap (antarafoto.com)

Padang (Antara Jogja)- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  Ketaping, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan kabut asap yang menyelimuti provinsi itu semakin pekat menyebabkan jarak pandang kian terbatas berkisar 100 meter hingga 800 meter.

Dibandingkan hari sebelumnya jarak pandang maksimal 900 meter, saat ini berkurang menjadi 800 meter  karena ketebalan kabut asap semakin bertambah, kata Analis Forecasther BMKG Padang Rendy Irawady di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan saat ini dilaporkan jarak pandang di Payakumbuh 100 meter, Bukittinggi 200 meter, Sicincin 500 meter, Padang Panjang 800 meter serta Padang berkisar 600 hingga 700 meter.

Bertambahnya ketebalan kabut asap terjadi  akibat angin yang bertiup dari Timur Laut ke arah Barat menyebabkan asap kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau berhembus ke wilayah Sumbar, katanya.

Oleh sebab itu penanganan kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Sumbar sangat tergantung dengan upaya yang dilakukan di Pekanbaru.

Selain itu cuaca di Sumbar pada beberapa hari kedepan diperkirakan berawan dan hanya ada potensi hujan  kecil dengan intensitas ringan.

Kepada masyarakat ia tetap mengimbau untuk menggunakan masker saat bepergian untuk menghindari dampak kabut asap tersebut

Sementara, jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman dilaporkan sekitar 800 meter dimana angka ini dinilai masih aman untuk aktivitas penerbangan

Kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah Sumbar terpantau  sejak  pagi hari dimana terlihat bayangan putih dalam jarak pandang 500 meter.

Ikhwatul Khairiyah (32) salah seorang warga Indarung memutuskan untuk meliburkan anaknya yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) menghindari dampak kabut asap bagi anak.

Ia berharap Dinas Pendidikan Kota Padang  membuat kebijakan untuk meliburkan pelajar, karena ketebalan kabut asap semakin parah dan dapat membahayakan kesehatan, katanya.

Di jalan yang ada di Kota Padang sejak pagi terlihat sebagian besar pengendara menghidupkan lampu kendaraan akibat terbatasnya jarak pandang.
(KR-IWY)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024