Pakar: perbaikan angkutan umum atasi kemacetan

id pakar: perbaikan angkutan umum

Pakar: perbaikan angkutan umum atasi kemacetan

Bus Trans Jogja, salah satu angkutan umum di Yogyakarta (Foto ANTARA/Istimewa)

Jogja (ANTARA Jogja) - Perbaikan angkutan umum dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di Yogyakarta, kata pakar transportasi Universitas Gadjah Mada Ahmad Munawar.

"Perbaikan tidak hanya pada angkutan umum perkotaan, tetapi juga angkutan umum dalam provinsi yang harus diperbaiki dengan standar pelayanan minimal tertentu," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, melalui perbaikan angkutan umum diharapkan dapat memberi kenyamanan pada pengguna, sehingga moda transportasi itu dapat lebih diminati.

"Saat ini kemacetan tidak hanya menjadi problem yang terjadi di ibu kota Indonesia. Yogyakarta merupakan salah satu kota yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami hal yang sama," katanya.

Ia mengatakan kemacetan merupakan hal biasa ditemui di Yogyakarta. Di ruas-ruas jalan utama kemacetan hampir terjadi setiap saat, dari pagi hingga malam.

"Dalam waktu 15 tahun ke depan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah jika tidak segera ditangani dengan sungguh-sungguh," kata Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Menurut dia, penyediaan kantong-kantong parkir juga mendesak untuk segera direalisasikan. Meskipun di beberapa tempat sudah disediakan, seperti Taman Parkir Ngabean, Terminal Jombor, dan sekitar halte bus

Trans-Jogja Prambanan, penggunaannya belum optimal, sehingga perlu ditingkatkan.

"Di kawasan Malioboro juga perlu dilakukan penambahan beberapa kantong parkir untuk menampung kendaraan yang ada. Sebagai pusat kota dan salah satu tujuan wisata di Yogyakarta, Malioboro harus segera ditata," katanya.

Ia mengatakan adanya pedestrianisasi di sepanjang Malioboro, menjadikan kawasan tersebut menjadi lebih nyaman bagi pejalan, tetapi di sisi lain menimbulkan dampak lalu lintas dan sosial.

"Penataan Malioboro secara bertingkat, yakni tingkat bawah tanah untuk arus terus menerus dan parkir, sedangkan tingkat atas untuk pedestrian dengan tetap memberikan akses ke Gedung Agung jika ada tamu negara.

Hal itu diharapkan bisa menjadi solusi persoalan tersebut," katanya.

Menurut dia, penggunaan sistem transportasi cerdas atau "intelligent transport system" perlu ditingkatkan untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas di Yogyakarta.

"Belum lama ini telah diresmikan `Area Traffic Control System` (ATCS) yang dapat mengatur beberapa simpang dari ruang kontrolnya. Sistem itu dapat memberikan panduan bagi angkutan umum Trans-Jogja," katanya.

(B015)