Jusuf Kalla : Masyarakat menjadi mata dan telinga aparat

id Jusuf Kalla

Jusuf Kalla : Masyarakat menjadi mata dan telinga aparat

Mantan Presiden RI Jusuf Kalla didampingi mantan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto saat berkunjung ke SMAN 3 Yogyakarta, Sabtu (Foto ANTARA/Sidik)

Jogja (ANTARA Jogja) - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan masyarakat harus menjadi mata dan telinga dari para aparat kepolisian menyusul terjadinya aksi teroris yang terjadi di Solo, Jawa Tengah.

"Aparat harus bertindak tegas dalam hal ini, di samping itu juga masyarakat bisa memberikan informasi yang cepat kalau ada masalah seperti itu," katanya usai berkunjung ke SMAN 3 Yogyakarta,Sabtu.

Jusuf Kalla mengatakan, permasalahan ini tidak hanya bisa diselesaikan oleh aparat, tapi masyarakat juga harus menjadi mata dan telinga dari para aparat.

"Kalau ada yang mencurigakan masyarakat mestinya juga harus peka, " katanya.

Menurut dia, aksi teroris yang terjadi di Solo itu tidak ada kaitannya dengan apa pun, akan tetapi murni tindakan teroris."Saya kira yang namanya teroris itu pasti ingin bertindak yang radikal yang ingin mengubah sesuatu apa itu keyakinan, ideologi," katanya.

Terkait dengan jatuhnya korban pada pihak Densus dalam baku tembak itu, dia meenyatakan prihatin dan berharap segara ada tindakan selanjutnya."Tentu kita sangat prihatin, tapi itu juga harus ada tindakan tegas selanjutnya, " katanya.

Kunjungan Jusuf Kalla ke SMAN 3 Yogyakarta itu dalam rangka pertemuan Reuni Akbar alumni siswa sekolah tersebut di mana pada kesempatan itu Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu berdialog dan tanya jawab dengan alumni siswa SMAN 3 Yogyakarta.

Dalam dialog tersebut, Jusuf Kalla menjelaskan bahwa untuk menjadi pengusaha sukses harus semangat dan membutuhkan kemauan dan jiwa kepemimpinan.

Selain itu, dia menjelaskan tentang korupsi di Indonesia karena ada seorang siswa yang bertanya karena prihatin dengan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

"Kita boleh mengatakan Indonesia korupsi, tapi tidak tidak seperti apa yang dibayangkan masyarakat," katanya.

(KR-HRI)