Surabaya (ANTARA Jogja) - Penyanyi rock legendaris Sawung Jabo yang kini banyak tinggal di Australia, akan memeriahkan kegiatan Forum Penyair Internasional Indonesia (FPII) 2012 di Surabaya, 10-12 April.
"Kehadiran saya di sini bukan sebagai tamu spesial, melainkan menunjukkan kepada masyarakat asing bahwa Surabaya memiliki daya tarik untuk dikunjungi dan diselami kebudayaannya," katanya saat ditemui di Surabaya, Senin.
Bahkan, dia juga ingin mengenalkan pada orang asing yang dalam FPII mendatang diwakili oleh berbagai penyair skala internasional apa yang bisa diperolehnya di Indonesia, terutama di Surabaya. "Saya mau membawa mereka agar bisa mendapatkan sesuatu di Indonesia," ujarnya.
Dengan kata lain, menurut dia, masyarakat internasional bisa tidak sekadar mengetahui bahwa negeri ini dikenal sebagai negara "ijo royo-royo" tetapi ada kesan berbeda saat mereka menginjakkan kakinya di Indonesia.
"Kalau mereka hanya berkunjung, menginap di hotel tertentu, tampil di panggung untuk berpuisi, percuma. Hal terpenting adalah mengenal lebih dalam kebudayaan di sini dan saya juga ingin mempelajarinya," katanya.
Mengenai kesiapannya mendukung FPII, kata dia ada sejumlah komposisi yang akan dihadirkan guna menghibur publik seni di Surabaya.
"Beberapa lagu tersebut di antaranya berjudul Tuhan Itu, Burung Kecil, Langit Merah, Bidadari Termangu, dan Anak Wayang," katanya.
Dalam agenda yang menjadi pamungkas serangkaian kegiatan FPII di Indonesia, kata dia, pria yang akrab disapa Cak Jabo tersebut akan tampil bersama kelompok musiknya, Sirkus Barock.
"Anggota Sirkus Barock, ada Joel L. Tampeng (gitar), Ucok Hutabarat (biola), Deny Dumbo (perkusi), Endi Barock (drum), Bagus (kibor), Sinoeng Garjito (bas). Kalau saya sebagai vokal dan bermain akustik," katanya.
Sementara itu, penggagas acara FPII Henky Kurniadi optimistis penampilan Sawung Jabo bisa mengobati kerinduan publik Kota Pahlawan terhadap pertunjukan seni kelas dunia. Apalagi, pada momentum itu ada perpaduan aksi pembacaan puisi dari para penyair lintas negara, yang nantinya dipungkasi dengan penampilan Sawung Jabo.
"Alasan kami menampilkan Cak Jabo karena aksi panggungnya tak perlu diragukan, serta pengalamannya bergabung di Bengkel Teater Rendra asuhan W S Rendra. Bahkan, ia dikenal sebagai seniman yang dituakan setelah WS Rendra," katanya. (KR-DYT)
